Peta Makkah Al-Mukaromah

Informasi Peta Lokasi kota Makkah Al-mukaromah untuk jamaah umrah

Peta Arab Saudi

informasi peta Arab saudi untuk jamaah Umrah

Harga Umrah Reguler 2014-2015

informasi Harga Umrah 2014

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 20 Mei 2014

Kemenkes Tegaskan Tidak Ada Penderita MERS-CoV di Tanah Air

Jakarta (Sinhat)--Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan tidak ada penderita Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) di Indonesia. Kasus yang terjadi di Medan baru sebatas suspect flu Arab dan hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil negatif.
Hal tersebut ditegaskan Kepala Pusat Kesehatan Haji dari Kementerian Kesehatan, Dr. dr. Fidiansjah, SpKJ, MPH, seusai rapat konsultasi dengan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Anggito Abimanyu, dan empat pimpinan Asosiasi Penyelenggara Haji dan Umrah, Selasa (6/5).
Menurut Fidiansjah, syarat suspect biasanya memenuhi dua kriteria yaitu seseorang menderita gejalanya dan baru berkunjung ke negara tempat penyakit tersebut. "Namun suspect belum tentu penderita dan pasien di Medan hasil tes laboratoriumnya negatif," ungkapnya.
Hemat dia, virus juga mengalami mutasi dan terjangkit di lokasi berbeda-beda. Sebelumnya pernah ada flu Hong Kong, dan sekarang di Timur Tengah. "Ini terkait lokasi, jadi mohon tidak dikaitkan dengan hal-hal lain," tegasnya.
Fidiansjah menambahkan bahwa vaksin flu Arab memang belum ditemukan. Bahkan flu burung dengan tingkat kematian pasien 80 persen saja masih belum ditemukan vaksinnya.
Sedangkan proses penularannya pun masih diduga-duga, belum dipastikan apakah dari unta ke manusia atau antar manusia. Lagi-lagi, kata Fidiansjah, pencegahan tetap yang terbaik, termasuk tidak mendekati orang yang terpapar penyakit dan menghindari peternakan unta atau pemotongan hewan.
Ia mengaku optimis dengan langkah antisipatif pemerintah ditambah punya pengalaman dengan flu burung, maka bisa dikatakan kita lebih siap. "Kita tidak bermaksud takabur, kita tetap waspada, namun, jangan membuat panik," tandasnya.
Untuk jemaah umrah dan haji ia menghimbau menjaga perilaku sehat dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan tidak makan secara sembarang. Ia menyarankan untuk menjaga stamina jemaah perlu mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi atau multivitamin. Menurutnya virus tidak akan menyerang orang yang daya tahan tubuhnya kuat. (so)

Sabtu, 26 April 2014

Mina Si Kota Tenda

REPUBLIKA.CO.ID, Mina juga dijuluki sebagai Kota Tenda. Ini karena adanya jutaan tenda yang telah disiapkan di hamparan padang pasir ini. Meski bukan sedang dalam musim haji, ribuan tenda ini tetap berdiri.

Pemerintah Arab Saudi saat ini terus berupaya untuk menambah jumlah tenda, memperluas area Mina, serta membuat sistem tenda bertingkat agar bisa menampung jamaah haji lebih banyak lagi pada tahun-tahun ke depan.

Laman Arabnews menjelaskan, langkah awal yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi adalah dengan memindahkan bangunan publik milik pemerintah yang berada di wilayah tersebut.

Jika dipindahkan, area tersebut bisa digunakan untuk tambahan tenda bagi jamaah haji yang datang ke negara ini. “Minimal akan menambah ruang seluas 23 persen nantinya,” kata juru bicara pimpinan Kota Makkah, Sultan Al Dossary.

Tahap pertama pembangunan lokasi baru untuk memindahkan gedung pemerintahan ini sudah dimulai. Lokasi baru ini luas lahannya hingga satu juta meter persegi.

Nantinya, sebagian besar lembaga pemerintah nonesensial yang tidak terlalu vital fungsinya akan dipindah ke lokasi baru ini. “Nantinya, di Mina bisa menampung tambahan jamaah haji sekitar 185 ribu,” jelasnya.

Beruntung bagi jamaah haji yang berasal dari luar Arab Saudi, termasuk Indonesia, karena mulai tahun ini mereka akan diprioritaskan, namun hanya untuk jamaah haji yang legal, yang benar-benar resmi berangkat sesuai dengan kuota pemerintah negaranya.

Harian Republika/Teguh Firmansyah

Masjid Quba, Masjid Pertama yang Dibangun Rasulullah SAW

REPUBLIKA.CO.ID, Rasulullah SAW meletakkan batu pertama Masjid Quba tepat di kiblatnya. Semua masjid yang berada di Makkah, Madinah, dan Palestina selalu istimewa bagi umat Islam. Masjid-masjid ini punya nilai yang lekat dengan sejarah peradaban Islam. Begitupun dengan masjid Quba. Menilik dari sejarahnya, Masjid Quba punya nilai historis yang sangat tinggi. Masjid ini adalah masjid pertama yang dibangun Rasulullah SAW. Masjid Quba dibangun pada awal peradaban Islam. Tepatnya, 8 Rabiul Awal pada 1 Hijriyah. Lokasinya berada di sebelah tenggara Kota Madinah, lima kilometer di luarnya. Dulu, masjid ini dibangun dengan bahan yang sangat sederhana. Seiring berjalannya waktu, renovasi banyak dilakukan Kerajaan Arab Saudi. Masjid ini juga mengalami perluasan. Dalam buku berjudul Sejarah Madinah Munawwarah yang ditulis Dr Muhammad Ilyas Abdul Ghani, dijelaskan masjid ini direnovasi besar-besaran pada 1986. Kala itu, Pemerintah Arab Saudi bahkan mengeluarkan dana hingga 90 juta riyal Saudi untuk memperluas masjid ini yang nantinya bisa menampung 20 ribu jamaah yang mengunjunginya. Dalam sejarah yang dituliskan, tokoh Islam yang memegang peranan penting dalam pembangunan masjid ini adalah Sayyidina ‘Ammar Radhiyallahu lanhu. Ketika Rasulullah SAW berhijrah dari Makkah ke Madinah, pria ini mengusulkan untuk membangun tempat berteduh bagi sang Nabi di kampung Quba yang tadinya hanya terdiri atas hamparan kebun kurma. Kemudian, dikumpulkanlah batu-batu dan disusun menjadi masjid yang sangat sederhana. Meskipun tak seberapa besar, paling tidak bangunan ini bisa menjadi tempat berteduh bagi rombongan Rasulullah. Mereka pun bisa beristirahat kala siang hari dan mendirikan shalat dengan tenang. Rasulullah SAW meletakkan batu pertama tepat di kiblatnya dan ikut menyusun batu-batu selanjutnya hingga bisa menjadi pondasi dan dinding masjid. Rasullullah SAW dibantu para sahabat dan kaum Muslim yang lain. Ammar menjadi pengikut Rasulullah yang paling rajin dalam membangun masjid ini. Tanpa kenal lelah, ia membawa batu-batu yang ukurannya sangat besar, hingga orang lain tak sanggup mengangkatnya. Ammar mengikatkan batu itu ke perutnya sendiri dan membawanya untuk dijadikan bahan bangunan penyusun masjid ini. Ammar memang selalu dikisahkan sebagai prajurit yang sangat perkasa bagi pasukan Islam. Dia mati syahid pada usia 92 tahun. Pada awal pembangunannya yang dibangun dengan tangan Rasulullah sendiri masjid ini berdiri di atas kebun kurma. Luas kebun kurmanya kala itu 5.000 meter persegi dan masjidnya baru sekitar 1.200 meter persegi. Rasulullah sendiri pula yang mengonsep desain dan model masjidnya. Meskipun sangat sederhana, Masjid Quba boleh dianggap sebagai contoh bentuk masjid-masjid selanjutnya. Bangunan yang sangat sederhana kala itu sudah memenuhi syarat-syarat yang perlu untuk pendirian masjid. Masjid ini telah memiliki sebuah ruang persegi empat dan berdinding di sekelilingnya. Di sebelah utara dibuat serambi untuk tempat sembahyang. Dulu, ruangan ini bertiangkan pohon kurma, beratap datar dari pelepah, dan daun korma yang dicampur dengan tanah liat. Di tengah-tengah ruang terbuka dalam masjid yang kemudian biasa disebut sahn terdapat sebuah sumur tempat wudhu. Di sini, jamaah bisa mengambil air untuk membersihkan diri. Dalam masjid ini, kebersihan selalu terjaga, cahaya matahari dan udara pun dapat masuk dengan leluasa.

Peta Arab Saudi






Peta Makkah Al-Mukaromah

Rabu, 19 Maret 2014

Harga Umrah 2014

 

UMROH 2014-2015

 

Paket Hemat
Quad Triple  Double
1750 USD 1800 USD 1900 USD
Paket Standar
Quad Triple  Double
1850 USD 1900 USD  2000 USD
Paket VIP
Quad Triple Double
2200 USD 2250 USD 2350 USD


 

UMRAH PLUS
 Turki
 Mesir
 Aqsa
  2899 USD
 4 Negara
 Aqsa
 Mesir
 Yorda
 Saudi
  3700 USD

Contact

Kantor Pusat 
 Jl. Parangtritis KM 3.5 Ruko Perwita Regency Blok B-09Telp(0274) 384119
Hp. 0817278983/081578573638